saturnus dan kau

Yang kutahu, 

aku hanya sedang berjalan

di atas kebakaran yang tercipta

oleh tangan kiriku.

Yang kanan tidak berkepentingan

tetapi tahu betul bahwa temannya

itu memang pelakunya.

Kejadiannya sangat terperinci.

Luka bakar juga mengadu karena

mereka tak kunjung kering.

Bagiannya yang lain juga meringkuk

kedalam kulit, hingga pori-pori

sebarkan pesan kalau-kalau ada

luka yang ingin datang lagi, jangan

sekarang—karena belum

sanggup lagi ia kumpulkan

rumah baru untuk  bantu pulih.

Pun kalau ada, tangan kanan

hanya sudi bantu ciptakan tenang,

seperti tangan kananmu. Bahka

kirinya juga. Tidak sekadar itu.

Mereka gemawan, pula gemar

menjunjung tinggi kasih sayang,

dan mampu betul merayakan hari-hari

menjadi baik pada dermaga tanganmu itu. Andaikata Saturnus merubah dirinya

menjadi alam baka, aku akan tetap

setia simpuh menunggu telapakmu

terbuka kembali untukku.


Satu lagi. Kalau aku menjadi

penguasa bumi, aku akan memvonis

tanganmu untuk genggam erat bersamaku, selamanya. Ya, selamanya

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Capek

hati yang hilang