Yang kutahu, aku hanya sedang berjalan di atas kebakaran yang tercipta oleh tangan kiriku. Yang kanan tidak berkepentingan tetapi tahu betul bahwa temannya itu memang pelakunya. Kejadiannya sangat terperinci. Luka bakar juga mengadu karena mereka tak kunjung kering. Bagiannya yang lain juga meringkuk kedalam kulit, hingga pori-pori sebarkan pesan kalau-kalau ada luka yang ingin datang lagi, jangan sekarang—karena belum sanggup lagi ia kumpulkan rumah baru untuk bantu pulih. Pun kalau ada, tangan kanan hanya sudi bantu ciptakan tenang, seperti tangan kananmu. Bahka kirinya juga. Tidak sekadar itu. Mereka gemawan, pula gemar menjunjung tinggi kasih sayang, dan mampu betul merayakan hari-hari menjadi baik pada dermaga tanganmu itu. Andaikata Saturnus merubah dirinya menjadi alam baka, aku akan tetap setia simpuh menunggu telapakmu terbuka kembali untukku. Satu lagi. Kalau aku menjadi penguasa bumi, aku akan memvonis tanganmu untuk genggam erat bersamaku, selamanya. Ya, selamany...